Menuju Kejayaan Islam


Ustdaz Zaitun Menyampaikan Ceramahnya
Stiba Makassar yang berlokasi di kecamatan Manggala Antang Makadsar telah menjadi tempat yang nyaman untuk setiap pengadaan Tabligh Akbar yang diadakan Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah kala ini (09/11), dimulai 08:40 WITA dengan pelantunan Ayat suci Al-Quran oleh Akh Abdurrahman.
Kemudian nasyid oleh anak SDIT Wahdah Islamiyah 01. Acara kemudian penyampaian oleh perwakilan DPD Wahdah Islamiyah Makassar, lahir tahun 2004, dengan program seperti penataran atau daurah yang selalu ada, tarbiyah, pelakasanaan ta'lim, di 14 kecematan telah terbina ta' lim dan ceramahnya.
Selain itu juga bergerak di program pendidikan seperti TK/TPA ,kelompok tartil dengan program dirasa untuk orang dewasa untuk mengaji. Program sosial dengan penyelenggaran jenazah (TPJ) disetiap kecamatan Makassar, tim sosial untuk korban kebakaran. Khitanan massal, dan menyediaan UTD ( unit transfusi darah).
Acara kemudian dilanjutkan Penyampaian Kondisi STIBA oleh Ust. Muhammad Yusran , Lc, MA. selaku Ketua Stiba Makassar.
Pukul 09.50 WITA acara di Tabligh Akbar yang ditunggu-tunggu yaitu
Ustadz Zaitun membuka ceramahnya yang berjudul "Menuju Kejayaan Islam " ini beliau buka dengan mengapresiasi penampilan nasyid dari murid dan pembina SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar.
Penampilan Murid SDIT Wahdah Islamiyah 01 Makassar
Menuju kejayaan Islam, kejayaan di bangsa ini umumnya di asean dan khususnya untuk nusantara atau lebih spesifik untuk indonesia. Umar bin khattab dengan penanggalan hijrah mengingatkan kita tentang hijrahnya nabi. Upaya untuk meraih eksistensi ummat ini kita harus kembali kepada apa yg membuat ummat ini apa yang membuatnya jaya.
Konsep itu menyuarakan konsep umum dan dasar yg bisa di sesuaikan dengan konsep kekinian dan aktualisasi konsep dasar untuk disesuaikan cara penerapan bukan merubah konsep dasarnya. Tapi merubah cara penerapan untuk diaktualkan dan dipraktekkan untuk zaman dimana kita hidup. Ini harus menjadi prinsip yg tidak boleh ditawar. Memang Islam diturunkan menjadi risalah terakhir bahkan untuk alam semesta dan Nabi Muhammad yg meruapakan nabi terakhir, maka bila terjadi masalah atau kemunduran pada ummat ini maka kita harus kembali kepada konsep yg dibawa oleh Nabi Muhammad. Tidak akan ada lagi dan tidak perlu lagi ada Nabi setelah lahirnya Nabi karena sudah cukup karena sudah sesuai dengan konsep akhir zaman, cuman perlu untuk mengaktualkan dan mempraktikkannya kembali.
Sudah ada sistem yg dijalankan Rasulullah Muhammad yg boleh di copy paste. Logika gampang gampangan kita boleh berpikir, semua punya hak untuk dikunjungi oleh nabi krn punya fasilitas itu. Bukan jet atau pesawat tercanggih melainkan punya kendaraan angin yg pernqh dimiliki Nabi Sulaiman, Allahlah yang tahu dengan KeMaha Tahuannya. Bukan itu caranya, bukan Nabi Muhammad yg kunjungi semua tempat yang ada di bumi ini.
Surah Ali Imran Ayat 154 &  surah Al Jumah  Ayat 2. Yaitu perintah membentuk generasi yang kuat yang akhirnya akan sampai ke seantairo dunia seperti telah kita rasakan saat ini.
Mukjizat maknawiyah yg ada dalam Al-Quran. Namun kenapa waktu itu Rasulullah Muhammaf tidak menggunakan pembujukan, menggunakan harta ganimah yang banyak kala itu atau jundullah langit? Beliau dibimbing dengan membacakan ayat-ayat Allah dengan hikmah dan secara bertahap dan bertahap, penuh kesantunan apatah lagi di awal agama ini. Namun bimbingan Allah yg seperti biasa-baisa saja namun ternyata sasarannya luar biasa, nabi harus menghadapi dengan perjuangan keras. Ustadz Zaitun menyampaikan ini untuk menyampaikan kita yang sebagai pembuat generasi pelopor karena dipundak kitalah akan ada generasi yang kuat itu. Seperti disebutkan diawal, yaitu generasi dengan karakter tertentu apapun namanya. Yaitu dimulai dengan pembentukan generasi pelopor, qur'ani. Yang semuanya berputar disekitar Al-Quran.
Sifat-sifat generasi pelopor yang disebukan antara lain
1. Generasi Yang Sangat Cinta Kepada Allah.
Lebih dari sekedar predikat mukmin, sangat cinta kepada Allah. Di dalam Al-Quran ada menyebutkan ciri ini sangat gamblang.
 Al-Maidah 54 Allah mencintai mereka bukan ini namun orang yang sangat cinta kepada Allah adalah orang selalu ingat kepada Qllah, selalu menjaga hubungannya dengan Allah yang bisa diliat dari lahiriyahnya. Yaitu bagaimana dzikirnya, lidahnya selalu basah dengan menyebut nama Allah, selalu baca Al-Qur,an, shalatnya terjaga. Surah Al Anfat- Ayat 2 menyebut itu yaitu selalu membaca Al Quran. Khalid Bin Walid pernah mengeluh saat membaca Al Quran , betapa lamanya terlena karena sibuk dengan jihad. Begitula cinta genarasi Islam teladan bagaimana cinta mereka dengan Islam.
Ustadz Yusran : Stiba Sekarang
2. Cinta Berukhuwah
Berintropeksi diri, dengan lapang dada jika terjadi pada kita dengan rejekinya, atau ikut merasakan apa yang mereka rasakan, atau apakah kita  mau mendahulukan saudara kita.
3. Maksimalkan Perjuangan
Tidak semua sahabat nabi penghapal Al Quran, tidak semua ahli ibadah, tidak semua ahki sedekah, namun semangat dan perjungannya tidak diragukan. Bandingkan sahabat nabi dengan orang-orang yahudi. Sahabat paling cepat melaksanakan ibadah dan perintah, contohnya saat perintah haramnya khamr. 
Semangat perjuangan disini adalah dalam setiap aktivitas dan prioritas, tidak cukup dengan kata-kata.
Hidup sudah ada di semangat perjuangan.
Dari ukhuwah muncul kesadaraan taawun, dan terus menerus dan shaim dalam jamaah. Berjamaah adalah syiar Islam yang harus ditegakkan dan itulah ahlul sunnah wal jamaah.
Aktualisasi
Membawa konsep ini untuk membawa Islam adalah
1. Dakwah Dalam Artian Umum
Setiap muslim muslimah perlu diajak ini dengan motivasi baligu anni walau ayaa. 
2. Tarbiyah
Lembaga Pendidikan dapat menghasilkan kader-kader dakwah yang cerdas dan berilmu.
3. Tarbiyah Jazadiyah
Dengan jaga kesehatan, jaga kekuatan fisik, ketangkasan dan kemampuan menggunakan alat. Rasullah Mengajak kita untuk berenang, memanah , dan berkuda.
Di acara tersebut , Ustadz Zaitun mencontohkan sunnah rasul saat beliau sedang ceramah dengan menegur dua orang yang disepanjang acara dipwrhatikan selalu ketawa. Karena bisa menandakan yang lain sehingga perlu untuk dijadikan pelajaran. Tarbiyah merupakan pertemuan begitu penting bukan sekedar pertemuan rutinan, untuk dapat dimaknai.
Untuk mewujudkan kejayaan Islam ini Perlu pengorganisasian yang baik dan jumlah yang cukup, manhaj yang tepat, kader yang berkualitas.
Ustadz selaku pimpinan Wahdah Islamiyah ini mengajak kadernya untuk bergabung jika ada organisasi yang lebih baik dan jika bergabung akan lebih kuat dan mempercepat proses dakwah. Namun jika belum ada maka ini merupakan tugas kader untuk memperkuat oraganisasi. Tidak ikut melemahkan. 
Yang diraih Wahdah Islamiyah mengajak untuk menjaga seperti pepata kata pepata maksud hati memeluk hati namun tangan tidak sampai.
Wahdah Islamiyah yang telah mempelopori MIUMI rencananya juga akan mempelopori Ikatan Ulama Asia Tenggara pada 29 November yang akan datang. Penyampaian ceramah di Tabligh Akbar ini kemudian ditutup dengan penggalangan dana yang sebelumnya senandung nasyid yang menyentuh hati oleh Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA.
Berikut lirik Nasyid yang dilantunkan oleh Ustadz Zaitun yang dipopulerkan Izzatul Islam 

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

2 Comments

Terima kasih telah membaca...!!!

Thank you for your comments