Manuel Ugarte, gelandang asal Uruguay, telah resmi bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) sebelum akhirnya dilirik oleh Manchester United. Dengan nilai transfer mencapai 50 juta euro, ditambah 10 juta euro berbasis penampilan, kepindahannya ke klub Inggris ini menimbulkan berbagai spekulasi. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah Ugarte cocok dengan taktik yang diusung oleh Erik ten Hag?
Peran Ugarte di PSG Ugarte dikenal sebagai pemain yang menonjol dalam peran ball-winning midfielder atau gelandang perusak. Saat membela PSG, ia merupakan pemain dengan menit bermain tertinggi keenam di klub tersebut. Ini menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam skema bertahan PSG, terutama saat ia diplot sebagai single pivot di formasi 4-3-3.
Formasi Ten Hag di Manchester United Erik ten Hag, pelatih Manchester United, dikenal menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan dua pivot di lini tengah. Dalam skema ini, satu gelandang bertugas untuk lebih bertahan, sementara yang lain lebih bebas bergerak. Menariknya, Ugarte kemungkinan akan ditempatkan sebagai pemain bertahan dalam double pivot tersebut, sebuah peran yang mirip dengan yang pernah dimainkan Frenkie de Jong di Ajax era Ten Hag.
Kemampuan Bertahan Ugarte Ugarte memiliki kemampuan yang kuat dalam bertahan, terutama dalam hal positioning dan marking. Ketika lawan melakukan serangan balik, Ugarte cepat membaca situasi dan langsung turun untuk membantu pertahanan, memberikan cover pada lini belakang yang tersedot oleh serangan sayap.
Kekuatan dalam Transisi Dalam fase transisi, Ugarte juga berperan besar. Ia mampu melakukan tackle dengan baik dan cepat melakukan recovery ketika bola hilang. Kemampuannya dalam menghentikan serangan balik akan sangat berguna di liga dengan intensitas tinggi seperti Premier League.
Kelemahan dalam Penguasaan Bola Meski Ugarte jarang kehilangan bola, ia bukanlah pemain yang sering melakukan passing progresif atau membawa bola ke depan. Dalam hal ini, Casemiro lebih unggul dibandingkan Ugarte. Namun, ini bukan berarti Ugarte tidak mampu melakukannya. Ia hanya lebih memilih umpan aman yang tidak berisiko tinggi, sebuah strategi yang sering digunakan pemain dengan peran defensif.
Perbandingan dengan Casemiro Jika dibandingkan dengan Casemiro, Ugarte memiliki beberapa keunggulan dalam hal tackling dan dispossession, namun ia masih kalah dalam hal duel udara dan passing progresif. Casemiro lebih sering memegang bola dan terlibat dalam build-up permainan, sementara Ugarte lebih berfokus pada aspek bertahan.
Kesimpulan Dengan kemampuan bertahan yang solid, kecepatan dalam transisi, serta disiplin dalam posisinya, Ugarte tampaknya akan menjadi pilihan yang tepat untuk memperkuat lini tengah Manchester United. Meski masih muda, Ugarte menunjukkan potensi besar untuk beradaptasi dengan intensitas Premier League dan memberikan dampak signifikan bagi sistem taktik Ten Hag.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!