Akhirnya, setelah penantian yang panjang, Pixel 9 Pro XL tiba di Indonesia! Terima kasih kepada K2 Gadgets yang rela terbang langsung ke Kuala Lumpur, Malaysia, demi membawa perangkat ini lebih cepat ke tanah air. Saking semangatnya, mereka bahkan sempat unboxing di tengah jalan, lengkap dengan video YouTube dan foto-foto yang bisa kalian cek di IG Reels mereka. Sebagai sesama penggemar Pixel, saya sangat mengerti perasaan mereka—tak sabar menunggu perangkat baru ini di tangan!
Pixel 9 Pro XL ini membawa sejumlah perubahan besar dibandingkan pendahulunya. Mulai dari desain, spesifikasi, hingga fitur-fitur baru yang menggoda. Saya pribadi sempat dilema, karena sebenarnya ingin mengambil varian yang lebih kecil, tapi ketersediaannya masih harus menunggu beberapa minggu lagi. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengambil yang varian XL saja, dengan layar besar 6,8 inci. Ada juga varian Pixel 9 yang lebih kecil, tapi sayangnya hanya memiliki dua kamera, jadi saya merasa lebih baik menunggu yang satu ini dulu.
Kotaknya kali ini terlihat berbeda dari Pixel 7 Pro sebelumnya. Google tampaknya semakin percaya diri, hingga nama "Pixel 9" pun tidak dicantumkan di bagian depannya. Desain kotaknya minimalis, terbuat dari material daur ulang yang ramah lingkungan—sebuah langkah yang patut diapresiasi.
Setelah membuka segelnya yang unik, saya langsung terpukau dengan desain Pixel 9 Pro XL. Desain kamera barunya yang berbentuk kapsul terlihat menonjol, dan varian warna yang saya pilih, porcelain, tampak elegan. Selain itu, ada juga warna obsidian yang hitam, Hazel yang abu kehijauan, dan Rose quartz yang agak pink. Ketika pertama kali memegang perangkat ini, rasanya sangat premium, mirip seperti iPhone dengan frame yang mengkilat dan finishing belakang yang matte.
Namun, tentu saja harga perangkat ini juga tidak main-main. Di Singapura, varian 128GB dibanderol sekitar Rp15 juta. Kalau dihitung-hitung dengan pajak dan biaya lainnya ketika sampai di Indonesia, harganya bisa tembus Rp20 juta! Memang, bagi penggemar sejati Pixel, harga ini mungkin sepadan, tapi tetap saja harus siap merogoh kocek dalam-dalam.
Setelah unboxing, saya langsung mencoba fitur-fiturnya. Pixel 9 Pro XL dilengkapi dengan fingerprint scanner yang lebih cepat berkat teknologi Ultrasonic terbaru. Layarnya yang besar dan bezelnya yang tipis memberikan pengalaman visual yang memukau. Kamera utamanya yang 50 megapiksel dengan dukungan ultrawide dan telefoto memberikan hasil yang luar biasa, walaupun menurut saya hasil warnanya agak sedikit kontras, seperti ciri khas Pixel.
Ada satu fitur unik yang saya coba, yaitu fitur "Add Me." Fitur ini memungkinkan kita untuk menambahkan diri ke dalam foto yang sudah diambil oleh orang lain. Misalnya, Anda mengambil foto teman Anda, lalu gantian, dan nanti kedua foto itu bisa digabungkan seolah-olah Anda berdua berada dalam satu foto. Hasilnya cukup mengesankan, walaupun jika diperhatikan dengan seksama, ada sedikit kekurangan di detailnya.
Namun, tidak semua fitur berjalan mulus. Misalnya, ketika saya mencoba tes benchmark menggunakan Antutu, skor yang didapatkan hanya sekitar 900 ribu, jauh di bawah ekspektasi dan bahkan di bawah skor yang didapatkan di K2 Gadgets, yaitu 1,3 juta. Mungkin ada perbedaan versi perangkat lunak atau faktor lainnya yang perlu ditelusuri lebih lanjut.
Secara keseluruhan, Pixel 9 Pro XL memberikan kesan yang sangat kuat sebagai flagship yang siap bersaing dengan nama-nama besar lain seperti iPhone dan Samsung. Saya akan terus menguji perangkat ini, terutama soal performa dan daya tahan baterainya, sebelum memberikan ulasan lebih mendalam.
sumber: youtube gadgetin
Tags: Google Pixel 9 Pro XL, unboxing, smartphone review, flagship, Android, teknologi terbaru, gadget enthusiast, kamera ponsel, performa ponsel, inovasi Google
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!