Kisah: Sekantong Emas, Belajar Tentang Amanah dan keadilan

Dikisahkan dalam hadits shahih, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, seseorang membeli tanah dari orang lain. Ternyata si pembeli bahwa di tanahnya terdapat emas!!
Pembeli berkata kepada si penjual: Ambillah emasmu dari aku, sesungguhnya aku hanya membeli tanahmu dan tidak membeli emasmu.

Penjual: Sesungguhnya yang aku jual adalah tanah dan apa yang terdapat di dalamnya.
Akhirnya keduanya meminta ketetapan hukum seorang hakim.
Hakim: Apakah kalian memiliki anak?
Salah seorangnya berkata, "Saya punya anak laki-laki." Yang satunya berkata, "Saya punya anak perempuan."
Maka hakim berkata, "Nikahkan anak laki-laki tersebut dengan anak perempuan tersebut, lalu berikan itu semua kepada mereka berdua." Maka keduanya bersadaqah.

Pelajaran dari kisah itu:
1- Menunaikan amanah merupakan tuntutan, berdasarkan firman Allah Ta'ala,
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا (سورة النساء: 58)
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa: 58)
3- Disyariatkannya meminta keputusan hukum kepada orang yang mengetahui Al-Quran dan Sunah. Jangan pergi ke pengadilan sipil yang hanya menghabiskan waktu dan harta. Ini sebagai pengamalan atas firman Allah Ta'ala,
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ (سورة النساء: 59)
"Kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)." (QS. An-Nisa: 59)
4- Siapa yang ridha dengan pemberian Allah, maka dia menjadi orang yang paling kaya. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
a. "Ridhailah pembagian Allah terhadapmu, maka engkau menjadi orang yang paling kaya."
b. "Bukanlah orang kaya karena banyak harta benda, tapi orang yang kaya (itu kaya) jiwa."
5. Rejeki yang telah ditetapkan pasti akan sampai kepada anda sesuatu waktu dan kadarnya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
 لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت(قال الشيخ الألباني رحمه الله : رواه الطبراني في الأوسط والصغير بإسناد حسن)
"Seandainya Anak Adam lari dari rizikinya sebagaiman dia lari dari kematian, niscaya rizkinya akan mendapatinya sebagaimana kematian akan mendapatinya." (Syekh Al-Albani rahimahullah berkata, 'Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu'jam Al-Usatsh dan Ash-Shagir, dengan sanad hasan')

1- Setiap muslim hendaknya merasa cukup dengan harta yang halal dan meninggalkan yang haram serta mengangankan apa yang bukan haknya disertai dengan upaya mencari sebab untuk mendapatkan rizki. Dan bahwa sesungguhnya amal saleh akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Bertakwalah kalian kepada Allah dan bersungguh-sunggulah dalam meminta."

2-Hukum yang adil akan mendatangkan keridhaan dua belah pihak.
3-Tidak mengangankan sesuatu yang bukan haknya.
Bagaimana kita mendidik anak-anak kita agar merasa selalui diawasi Allah? [TENTARA KISAH]

Komentar