Ayah Beradab, Anak Yang Cerdas

Berikut adalah kisah unik (lucu) di dalam kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir. Berguna untuk pelajaran buat orang tua dalam mendidik anak-anaknya.Berguna  bagi guru membimbing anak didiknya.

Ibnu Katsir ketika menyebutkan tokoh-tokoh besar yang wafat pada tahun 489 H, menceritakan sosok ulama bernama, Abdul Malik Abu Fadhl al-Hamadani. Beliau adalah sosok yang cerdas sekali, kapabel dalam ilmu-ilmu keislaman dan matematika sekaligus. Beliau menghafal kitab Gharibul Hadits karya Abu Ubaid dan al-Mujmal karya Ibnu Faris. Namun demikian, beliau adalah sosok yang zuhud dan rendah hati. Di saat ditawarkan menjadi qodhi oleh Khalifah di masa itu, beliau menolak dengan alasan sudah lanjut usia, padahal sebenarnya beliau pantas untuk itu.

Selain itu sobat sekalian, ulama kita ini juga lucu dan sangat ramah. Pernah beliau bercerita, "Dahulu ayahku jika hendak menghukumku karena suatu tindakan yang kurang baik yang aku perbuat, beliau mengambil sebilah kayu. Sebelum mengayunkan kayu itu, ayahku selalu berkata, "Nawaitu an adhriba waladi ta'diiban kama amarallahu" artinya, aku berniat mukulin anak ini dalam rangka mendidiknya seperti yang diperintahkan Allah. Lalu setelah itu beliau pun memukuliku." Akan tetapi, lanjut Abu Fadhl, "Sebelum ayahku selesai menuntaskan bacaan niatnya, aku sudah kabur duluan." (hehehe)

Catatan pinggir:
- Memukul anak adalah bagian dari cara mendidik
- Memukul sekali-kali bukan karena nafsu dan amarah
- Sebelum memukul anak, jangan lupa berniat (hehe)
- Kebandelan yang tampak pada anak, sekali-kali jangan didentikkan dengan sesuatu yang negatif, sebab boleh jadi ia adalah ciri-ciri keunggulan anak itu saat dewasanya kelak
- Selalu berorientasi pada Allah dalam pendidikan anak.

Mekkah, akhir bulan Maulid 1438 H
Ahmad Musyaddad Via Group WA Moslim Today (1)

Komentar