Menyempurnakan Bacaan Al Qur'an Per Juz, Untuk Kesempurnaan Makna

Menyempurnakan Makna dalam Tilawah Quran

Ayat-ayat Al Qur'an yang Dibaca Per Juz Belum Tentu Sempurna Tuntasnya

Dari Ustadz Hartanto Lc. (Al Hafidz) :

Pembagian Al Qur'an menjadi 30 juz belum berdasarkan tuntasnya cerita dan sempurnanya kalimat, maka menyudahi bacaan di akhir juz tidak menjamin sempurnanya juz yang telah dibaca dan yang akan dibaca.

Aturan yang harus dipegang adalah bahwa menghentikan bacaan yang tepat adalah di akhir kalimat yang maknanya telah sempurna.

Juz mana saja yang kalimatnya belum sempurna tanpa kalimat sebelumnya atau setelahnya?

Inilah juz yang tidak dianjurkan memulai bacaan dari awal juz tersebut :

1. Juz ke 5
Ayat 24 QS. An Nisa tersebut adalah sambungan dari ayat 23,
makna ayat tersebut tidak sempurna tanpa ayat 23, sehingga memulai bacaan dari awal juz ke 5 (ayat 24) tidak akan pernah menyempurnakan kalimat ayat tersebut meski hingga akhir juz 30.

Maka bila ingin memulai bacaan mulailah dari ayat 23 atau dari ayat 26.

2. juz 13 (QS. Yusuf : 53)

Bila memulai bacaan dari ayat tersebut, berarti menishbatkan perkataan tersebut kepada Allah
maka sebaiknya memulai bacaan dari ayat 50 atau 58.

3. Juz 20 ( QS. An Naml : 56)

Memulai bacaan dari ayat tersebut, makna yang dimaksud akan menjadi "syetan" padahal yang dimaksud adalah "kaum Luth".

Maka mulailah bacaan dari ayat 54 atau lebih sempurna lagi ayat 45 atau 59.

4. Juz 22 (QS. Al-Ahzab : 31)

Mulailah dr ayat 28 atau 35.

5. Juz 23 (QS. Yasin : 28)

Ada kata ganti "dia/"nya" laki-laki tunggal, maka jika memulai bacaan di ayat ini dengan isti'adzah, kata ganti tersebut akan menggantikan syetan dan bila diawali dengan basmallah maka menggantikan kata Allah.(Bahaya, karena mengubah makna ayat).

Maka mulailah bacaan dari ayat 13 atau 20 atau 51.

6. Juz 25 (QS. Fushilat : 47)

Ayat 47 tidak sempurna tanpa ayat 46, namun bila ingin memulai dari ayat 47 mulailah dengan basmallah.

7. Juz 27 (QS. Adz Dzariyat : 31)

Jika memulai bacaan di ayat ini,bila diawali dengan istiadzah maknanya menjadi, yang menyatakan kalimat tersebut adalah syetan, apabila diawali dengan basmallah maka yang menyatakan kalimat tersebut adalah Allah.

Maka mulailah dari ayat 24 atau 47 atau sekalian di akhir surat tersebut.

Semoga bermanfaat dan dapat diaplikasikan. :-)

Sumber : Sebuah postingan seorang kawan di suatu grup WhatsApp.

Komentar