Senin siang 18/05/2015 pukul 14.30 WIB anggota TPM (Tim Penanggulangan Musibah) DPD Wahdah Islamiyah Banda Aceh melakukan pertemuan dengan dinsos provinsi aceh, yang diwakili oleh sekertaris dinas sosial bapak Drs.Burhanuddin,MM dengan agenda menanyakan beberapa hal, di antara yang ditanyakan adalah kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh pengungsi etnis rohingya, berapa jumlah mereka dan berapa lama mereka berada di aceh. Berkaitan dengan masalah kebutuhan para pengungsi, bahwa kebutuhan makan mereka sudah di sediakan oleh lembaga internasional IOM. Maka beliau (sekretaris dinsos aceh) memberikan arahan kepada TPM WI B.Aceh untuk langsung mensurvey ke lokasi pengungsian agar tahu kebutuhan apa saja yang di perlukan oleh mereka sehingga tidak terjadi bantuan yang over lapping. In sya Allah besok pagi (rabu) 20/05/2015 TPM WI B.Aceh akan melakukan survey ke Lhok Sukon A.Utara dan Kuala Langsa untuk mendata kebutuhan para pengungsi rohingya, yang akan di pimpin oleh Tgk.Abu Hanifah dengan beranggotakan 3 orang.
Kemudian, data yang didapatkan anggota TPM Wahdah Acek dapatkan informasi dari sekretaris dinsos aceh berkaitan jumlah penggungsi sebagai berikut:
1. Ahad, 10 mei 2015, pukul 04.25 WIB, telah terdampar di daerah lhok sukon aceh utara warga myanmar (etnis rohingya) dan bangladesh sebanyak 576 orang, terdiri:
a. Bangladesh : 247 orang (semua laki2 dewasa)
b. Myanmar (etnis rohingya) 329 orang, terdiri : ~ Laki2 dewasa : 168 orang
~ Perempuan dewasa : 69 orang
~ Anak laki2 : 40 orang
~ Anak perempuan : 52 orang
2. Jum'at, 15 mei 2015, pukul 04.00 WIB, telah terdampar di perairan langsa (di dua lokasi) :
a. Masuk dari desa seruway aceh tamiang 47 orang,
b. Masuk dari kuala langsa 648 orang, yang tetdiri dari :
~ Bangladesh : 427 orang (semua laki2 dewasa)
~ Myanmar (etnis rohingya) 268 orang, terdiri : # Laki2 dewasa : 143 orang
# Perempuan dewasa : 63 orang
# Anak-anak : 62 orang
In sya Allah bantuan yang akan kita berikan dikhususkan bagi pengungsi rohingya karena pengungsi bangladesh akan di deportasikan oleh pemerintah berhubung mereka bukan korban konflik.
Kemudian, berkaitan dengan berapa lama etnis rohingya di aceh belum ada kejelasan dari pihak yang berwenang.
Semoga kedepan hubungan pemerintah dengan ormas yang memiliki visi kemanusiaan dapat bersinergi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!