#Terjemahan surat dari ukhti Fatimah al iraqiyyah#
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
"Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (TQS. Al Ikhlas [1-4])
Aku memilih ayat-ayat ini sebagai mukaddimah suratku, karena ayat ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi saya dan tentunya bagi semua saudara seimanku. Dan surat Al Ikhlas juga memberikan kesan yang sangat indah dalam hati orang-orang beriman.
Saudaraku Para Penegak Agama di Jalan Allah..!!!
Entah apa yang harus aku katakan?
Rahim-rahim kami ditumbuhi janin-janin hasil pemerkosaan yang dilakukan oleh keturunan kera dan babi di sini. Mereka juga menodai tubuh kami yang disucikan oleh Allah subhana wata 'ala, meludahi wajah kami. Dan berusaha mencabut keyakinan kami terhadap Al Qur'an yang telah kokoh terpancang di dalam jiwa kami.
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Apakah kalian tidak tahu tentang keadaan kami?
Bukankah kami adalah saudarimu?
Sungguh Allah akan meminta pertanggungjawabanmu tentang semua ini esok di akhirat!
Demi Allah semenjak kami berada di penjara ini, tiada malam yang datang kecuali bersama datangnya kera-kera dan babi itu untuk merenggut tubuh kami dengan nafsu yang bejat, sedangkan kami sangat menjaga kesucian diri kami karena takut kepada Allah.
Demi Allah bantulah kami!
Bunuhlah kami bersama mereka!
Hancurkan kami bersama mereka!
Jangan biarkan kami di sini!
Jangan biarkan kami di sini untuk menjadi kenikmatan bagi mereka dengan memperkosa kami!
Hancurkanlah kami, demi kemulian arsy Allah Yang Maha Tinggi.
Demi Allah... Bantulah kami!!!
Pindahkanlah moncong senjata kalian dari tank-tank dan pesawat terbang mereka.
Arahkanlah senjata kalian kearah kami... Di sini... Di penjara Abu Ghuraib
Aku adalah saudari seimanmu, Fatimah.
Mereka memperkosaku dalam sehari lebih dari 9 kali, lebih dari 9 kali, apakah kalian tidak paham???
Bayangkan saudarimu yang sedang diperkosa!
Mengapa kamu tidak bisa membayangkan?! Sedangkan aku adalah saudarimu.
Disini bersamaku ada 13 orang gadis semuanya belum menikah, semuanya diperkosa sebelum menikah. Mereka melarang kami sholat. Mereka melarang kami berpakaian apalagi kerudung.
Sejenak sebelum akau menulis surat ini...ada salah seorang dari kami yang bunuh diri, dia telah diperkosa dengan kejam oleh seorang tentara, yang kemudian memukuli dada dan pahanya setelah memperkosanya dan menyiksanya dengan kejam. Kemudian wanita itu membenturkan kepalanya sendiri ke tembok. Dia membenturkan kepalanya sendiri ke tembok penjara sampai mati. Sekarang dia sudah mati. Aku tahu, walaupun bunuh diri itu dilarang dalam islam, tapi aku memaklumi keputusannya. Saya berharap Allah mengampuninya, karena Allah Maha Pengampun.
Wahai Saudaraku, saya katakan lagi.. Bertakwalah kepada Allah
Bunuhlah kami bersama mereka sehingga kami mendapat ketenangan.
Ooh...mutashim...
Jum'at, 05 muharram 1425 H.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!