Sebaik-baik Pendamping Hidup

๐Ÿ’Žpen-damping

"Gara-gara siswa mengantuk di kelas"
Jika kita ingin berfikir bijak seharusnya bertanya, "Apa kesalahan saya?"

Sebab tidurnya siswa di kelas dimulai dari cara mengajar seorang guru. Apalagi kalau suaranya datar-datar saja, membaca bak menyiar dongeng. Bukannya menimpakan kesahalan pada peserta didik sepenuhnya. Sebab transfer ilmu bukan persoalan apa dan (si) apa, juga bagaimana.

Salut saya pada seorang dosen, semenjak bertemu di kelas Persiapan Bahasa beliau kalo mengajar pasti berdiri. Palingan duduk kalo mengecek kehadiran. Kadang juga berkeliling di kelas. ๐ŸšถAlhasil, tidak ada pula mahasiswa yang mengantuk.

๐Ÿ˜ด"Kamu mengantuk di depan saya?" acapnya suatu waktu.
Yah kalo berdiri lalu masih ada yang mengantuk, pastinya itu sudah kesalahan fatal dari mahasiswa.
***

"Katakan sejujurnya" sahutnya sembari ☝ menunjuk tepat di dadaku. Bukan kepalang kami terbata-bata mengeja pikiran.

"Dari hatimu paling dalam" kalo begini kami lebih baik menutup lisan ๐Ÿ˜ท mendengarkan sabda-sabdanya.

"Kesalahan hari ini adalah pondasi keteguhan kelak" saya mencoba mencerna terutama susunan kata-katanya. ๐Ÿ™‡

"Bagaimana orang mau mempercayaimu, jika kamu sendiri tidak yakin akan kata-katamu" kuharap dia masih ingat sebentar lagi semester akan usai. Itu artinya ...

"Kalian akan terjun ke ummat, berdakwah, berjihad dengan senjata masing-masing. ๐Ÿ’ช Jika hari ini kalian tidak mengumpulkan peluru, lalu dengan apa senjata itu berbuah?" seperti dia membaca masa depan. Merapikan lembaran-lembaran lalu. Menyajikannya dalam buku. Setiap orang yang datang cukup mengganti nama-nama pemerannya. Mudah-mudahan dia masih ingat akan dirinya juga pernah jadi mahasiswa. Serasa membuka nasib sendiri.

Teman disampingku, nafasnya saling berdesakan mengeluarkan sesuatu,
"Lalu bagaimana agar kami tidak kehabisan peluru?"✋ kurasa pertanyaannya hanya tujuh kata, tapi jawabannya sepanjang hidup.

"Sebaik-baik pendamping hidupmu" ☺๐Ÿ™‡suasana kelas jadi hening, sepi, sunyi tanpa sesurau decakan. Menanti entah kalimat apa lagi menyihir kami. Sangkaku beliau sudah mensyarah seperdua dari dien. Tinggal setengahnya lagi. ๐Ÿ˜ถ

๐Ÿ’ฌ "Adalah ilmu. Tanpanya tersesat pula kamu." ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜๐Ÿ˜ญ

[ilmu/Msc]

Komentar