Gubernur Jabar Silaturahim Dengan Tokoh Ulama Dan Penggiat Sosial

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengadakan silaturahim di rumah dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan Jl. Cicendo Bandung, ahad 15 Februari 2015. Dalam acara tersebut, sejumlah tokoh ulama dan penggiat komunitas sosial hadir diantaranya :
- Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ust. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA
- Sugiarto (Presidium ICMI, mantan menteri BUMN)
– Ust Yusuf Mansur (Daarul Quran)
– Prof. Dr. Aries Muftie (pakar ekonomi syariah)
– Ust Fahmi Salim (Wasekjen MIUMI)
– Ahmad Juwaeni (Direktur Dompet Dhuafa)
– Elly Risman (Psikolog) – Ust Erick Yusuf (iHaqi)
– Yan Harlan (salingsapa.com)
– Ahmad Mukhlis Yusuf
– Asma Nadia (Penulis Novel)
– Ippho Santosa (Motivator)
– Komunitas Gerakan Anti Miras (GeNAM) pimpinan Fahira Fahmi Idris

Adapun dari DPW Wahdah Islamiyah Jawa Barat hadir Pembina Wahdah Jabar, Dr. Trio Adiono, Sekretaris DPW Jabar, Moch. Budiman, S.Pd serta ketua DPD Kab. Bandung Barat, Ust. Jumli Alam, M.Hum mendampingi ketua umumnya.

Acara ini difasilitasi oleh komunitas salingsapa.com yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh ulama nasional serta penggiat komunitas sosial. Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat menyambut baik upaya untuk mempersatukan potensi-potensi ummat dengan berbagai keahliannya dalam satu wadah komunitas guna membendung pengaruh media, pemilik modal, serta LSM yang saat ini berkuasa dalam mempengaruhi opini publik. Beliau mengutip perkataan Imam Al-Mawardi bahwa fungsi kekuasaan itu ada 3 yaitu untuk meningkatkan penghambaan kita kepada Allah, meningkatkan kesejahteraan rakyat, serta menciptakan rasa aman.

Oleh karena itu, seorang pemimpin perlu dibekali ilmu agama, karena agama tanpa kekuasaan akan lemah dan kekuasaan tanpa agama akan buta, demikian kata Imam Ghazali. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Prof. Dr. Aries Muftie tentang konsep SDSB (Satu Desa Satu BMT), yang mengadopsi dari cara Korea dalam memberdayakan desanya. Konsep SDSB ini mengirim para relawan santriwan/santriwati yang sudah dibina untuk mengabdi di sebuah desa selama 1 tahun. Rencananya, pada tahap awal akan ada 50 desa di Jawa Barat yang akan dijadikan proyek percontohan. Usai shalat dhuhur berjama'ah serta makan siang di gedung bersejarah yang dibangun pada tahun 1864 ini, acara dilanjutkan dengan pemaparan dari psikolog Elly Risman yang menyampaikan keprihatinannya akan banyaknya kasus pornografi, kekerasan seksual, KDRT serta sejumlah masalah sosial lainnya yang kurang disadari oleh kaum muslimin. Ironisnya, Bunda Elly memaparkan fakta bahwa kasus-kasus tersebut banyak terjadi di daerah yang notabene pusat ajaran Islam seperti Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Solusi atas permasalahan tersebut yang jarang disentuh oleh para da'i. Untuk itu, Bunda Elly menawarkan 2 solusi, yaitu membangun kesadaran (awareness) akan kondisi lingkungan sekitar serta kerja sama antar lintas ahli.

Dalam sesi tanggapan, Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ust. Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc, MA menyampaikan pandangannya bahwa Wahdah Islamiyah dapat membantu menyiapkan relawan 2 orang setiap desa untuk program pembangunan desa tersebut, sekaligus dapat membantu menyiapkan mentor/pembina bagi generasi muda dan anak-anak yang disiapkan dari para pemuda/pemudi relawan quran, yang mana Wahdah Islamiyah memprogramkan mencetak lebih dari 100 ribu relawan quran sampai akhir tahun 2015 insya Allah. Sebelumnya, Ketua Umum juga sempat menghadiri acara "Dakwah on the Street" bersama Gubernur di car free day (CFD) kawasan Dago Bandung. Acara ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah. Gubernur menyatakan komitmennya untuk hadir pada pengukuhan pengurus DPW Wahdah Islamiyah Jawa Barat serta mengagendakannya dalam waktu dekat ini.
Sumber : wahdah

Komentar