Tim sukses SBY sedang pusing melakukan pembenahan di Palembang, alasannya : Ketika mereka memunculkan jargon "SBY berbudi", mereka tidak memikirkan kalau di palembang arti kata Budi = Menipu/berbohong.
Jadi artinya SBY berbudi = SBY berbohong, sehingga slogan-slogan di Palembang yang naik cetak harus dibatalkan semua.
Oleh karena itulah orang Palembang lebih suka SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa agar jargonnya jadi "SBY berjasa"
Tetapi masih untung SBY tidak berpasangan dengan Salahudin karena jargonnya jadi "SBY bersalah"
Dan juga PAN tidak jadi mengajukan ketumnya Sutrisno Bachir karena jadi "SBY berachir"
Namun siapapun "ber sama nya, tetap SBY depannya"....termasuk Rani kalo jadi cawapres menjadi "SBY berani".
Selain itu Sindiran juga untuk JARGON Calon lain,
Perang urat syaraf antara kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pihak Jusuf Kalla (JK) terus berlangsung. Kubu SBY menyebut slogan "Lebih Cepat Lebih Baik" belum tentu akan menjadikan Indonesia lebih baik.
Demikian dikatakan anggota tim sembilan Partai Demokrat Hayono Isman dalam diskusi publik bertema Tantangan dan Konsolidasi Demokrasi di Indonesia Paska Pilpres 2009, di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu, (13/5/2009).
Lontaran di atas disampaikan untuk menyindir pasangan JK-Wiranto yang tak kunjung mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. "Masalah daftar saja sulit, jadi lebih cepat dan lebih baik belum tentu lebih baik,"imbuhnya.
Minggu lalu, usai JK-Wiranto mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres di Tugu Proklamasi, keduanya direncanakan akan langsung mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum sebagai pasangan capres-cawapres pertama.
Namun, rencana itu diundur karena urusan administratif masih belum lengkap. Data daftar riwayat hidup JK-Wiranto pun masih menunggu tanda tangan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Jadi artinya SBY berbudi = SBY berbohong, sehingga slogan-slogan di Palembang yang naik cetak harus dibatalkan semua.
Oleh karena itulah orang Palembang lebih suka SBY berpasangan dengan Hatta Rajasa agar jargonnya jadi "SBY berjasa"
Tetapi masih untung SBY tidak berpasangan dengan Salahudin karena jargonnya jadi "SBY bersalah"
Dan juga PAN tidak jadi mengajukan ketumnya Sutrisno Bachir karena jadi "SBY berachir"
Namun siapapun "ber sama nya, tetap SBY depannya"....termasuk Rani kalo jadi cawapres menjadi "SBY berani".
Selain itu Sindiran juga untuk JARGON Calon lain,
Perang urat syaraf antara kubu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan pihak Jusuf Kalla (JK) terus berlangsung. Kubu SBY menyebut slogan "Lebih Cepat Lebih Baik" belum tentu akan menjadikan Indonesia lebih baik.
Demikian dikatakan anggota tim sembilan Partai Demokrat Hayono Isman dalam diskusi publik bertema Tantangan dan Konsolidasi Demokrasi di Indonesia Paska Pilpres 2009, di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu, (13/5/2009).
Lontaran di atas disampaikan untuk menyindir pasangan JK-Wiranto yang tak kunjung mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum. "Masalah daftar saja sulit, jadi lebih cepat dan lebih baik belum tentu lebih baik,"imbuhnya.
Minggu lalu, usai JK-Wiranto mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres di Tugu Proklamasi, keduanya direncanakan akan langsung mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum sebagai pasangan capres-cawapres pertama.
Namun, rencana itu diundur karena urusan administratif masih belum lengkap. Data daftar riwayat hidup JK-Wiranto pun masih menunggu tanda tangan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!