Kemenangan gemilang Perang Badar terjadi saat bulan Ramadhan di tahun ke dua hijriah.
Kemenangan tidak terjadi begitu saja, tapi karena telah berhasil melawan dirinya. Para sahabat telah berhasil melawan dirinya sendiri.
Banyak yang secara fisik mampu melawan orang lain, tapi tidak mampu mengalahkan dirinya sendiri.
Untuk pejuang dakwah, harusnya hak yang seperti sudah usai. Tapi nyatanya memang perjuangan melawan diri sendiri ini memang tidak ada ujungnya.
Bahayanya hawa nafsu yang diikuti tanpa terkendali ini cukuplah perkataan Rasulullah, "tidaklah kamu melihat hawa nafsu sebagai sesembahan baginya",
Itulah mujahadah, itulah jihad yang sebenarnya. Kemampuan mujahid harus mengetahui kemampuan musuhnya, dan dari itulah sebagai dasar melawan musuhnya, Imam Al Jauziah membagi 4, yaitu:
1. Diri sendiri
2. Syaitan
3. Munafikun
4. Kuffar
Manfaatkan bulan suci sebaiknya untuk bersungguh-sungguh bisa mengekang diri kita, dan mengalahkannya sesuai mau Allah Subahanahu Wata'ala.
Makanya kita wajib bersyukur adanya Ramadhan inj dan bersungguh-sungguh melawan pertarungan itu.
Syaitan itu mengalir dalam tubuh manusia seperti aliran darah, tidak terlihat tapi terasa.
Syaitan mengalir lewat aliran darah, maka yang cocok supaya aliran lancar tapi bisa dikendalikan, hingga syaitan susah berbuat lebih banyak adalah dengan puasa.
Berpuasa pada siang hari, dan shalat pada malam hari. Ibadah shalat malam tanpa batas. Waktu zaman Imam Ahmad, orang di Madina ingin sperti ibadah yang dilakukan orang di Makkah, setiap shalat 4 rakaat, orang di Makkah melakukan tawaf, maka orang di Madinah shalat 4 rakaat, maka jumlahnya mencapai sholat malam di waktu itu sebanyak 36 rakaat.
Ulama zaman dulu, bukan cuman 36, atau 20 rakaat, tapi bapak Abdullah mengisahkan kisah bapakknya 200 rakaat [Abdullah bin Ahmad].
Selain itu, kita wajib bersyukur karena diberi kesempatan oleh Allah supaya dapat fight dengan puasa, maka infaq adalah menghilangkan diri kita sifat kikir.
Siapa yang dilindungi sifat baghil maka dia orang yang beruntung. Untuk mendapat pahalah lebih, kita dapat membayar Zakat Harta. Zakat harta dapat di majukan tapi tidak dapat ditunda, maka kewajiban membayar zakat bisa di bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa ustadz tidak dapat menahan hartanya di bulan Ramadhan Ibarat angin yang berhembus.
Selain itu kuta juga dapat berpuasa tapi dapat mendapat pahala lebih dari satu.
Siapa yang memberi makan kurang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala puasa orang yang berpuasa.
Di perang badar, sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sudah dapat melawan dirinya sendiri.
Sahabat nabi saat sudah mengetahui Abu Sufyan dan kafilahnya berputar arah dari jalan mereka yang sudah hadang. Tapi tapi mereka ingin tetap menunggu datang penduduk Mekkah yang keluar dari Makkah dan mencari tempat untuk berperang.
Saat itu Nabi mengutus mata-mata, dari mata-mata dia mengetahui setiap hari mereka menyembelih onta setiap hari 100 ekor atau 10 ekor. 100 ekor dimakan 10 orang, atau 10 ekor dimakan 100 orang.
Dari itulah dapat diketahui jumlahnya yang banyak, tidak seimbang dengan jumlah sahabat yang cuman 313 orang.
3 kali Rasulullah bertanya kesanggupan untuk berperang, di tempat pertama dan kedua kaum Muhajirin selalu dengan lantang menjawab kami bersama engkau yah Rasulullah. Di persinggahan ke tiga RASULULLAH, bertanya lagi. Namun kaum Anshar tersinggung dengan menganggap bahwa Rasulullah menunggu jawaban dari penduduk Madinah, yang cuman berbaiat untuk menjaga Rasulullah di Madinah saja, namun saat itu mereka sudah keluar darinbatas kota Madinah, "kami tidak akan seperti Kaumnya Musa, menyuruh Nabi Musa berperang dan berkata pergilah bersama dengan tuhammu, kami tidak seperti itu. Kamu pergi bersama Tuhanmu, dan kami akan bersamaamu", jawab salah seorang sahabat Anshar.
Bulan Ramadhan, kesempatan perbaiki diri sendiri, muhasabah, banyak bertaubat. Manfaatkan diri sendiri untuk melawan diri agar kita dipilih menjadi tentara Allah, menjadi pejuang di jalannya. Orang yang kuatlah yang dipilih Allah, orang yang plin plan susah diharapkan untuk berjuang di jalan Allah.
Mulai sekarang maka perhatikanlah,
Mau apa di bulan Ramadhan?
1. Mau khatam berapa kali?
2. Shalat tarawih di mana?
3. Mau i'tikhaf di mana?
Kalau sudah berazzam, maka penuhilah target-target itu! Semoga kita diberi kemudahan.
Ramadhan Bulan Kemenangan
Oleh Ustadz DR. Rahmat Abdul Rahman, Lc.MA, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah
Tabligh Akbar
Meraih Kemenangan di Bulan Suci
21/5/2017 di Masjid Darul Himah:
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!