Lisa Dara Apik, Program Bersih Wahdah Islamiyah

Dalam acara taligh akbar dan pengukuhan pengurus pusat yang bertema Meraih Berkah Dengan Kebersamaan, Wahdah Islamiyah memberi perhatian besar terhadap kebersihan. Mereka merespons kebijakan bidang kebersihan Pemkot Makassar. Langkah konkretnya diwujudkan melalui peluncuran “Lisa Dara Apik”. Lisa mengambil istilah Pemkot Makassar, yakni ” Lihat sampah ambil”. Sementara “Dara Apik” adalah akronim dari, “Tidak rapi, atur dan rapikan”. ” Istilah sangat penting. Masyarakat perlu dimotivasi dengan istilah yang mudah dihafal dan diterapkan,” ujar Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin pada tablik akbar di Masjid Anas bin Malik, kampus STIBA Makassar, Minggu 21 Agustus yang dikutip FajarOnline. Gerakan Lisa Dara Apik ini sekaligus menjadi instruksi bagi seluruh kader Wahdah Islamiyah. Mereka diimbau untuk menjaga kebersihan dan kerapihan di mana saja berada. Pada muktamar III Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan pembukaan di Masjid Istiqlal, ormas yang lahir dan besar di Makassar ini sempat mendapat pujian karena tidak meninggalkan sampah sedikit pun sebagaimana pada umumnya kegiatan yang melibatkan banyak orang. “Kita tidak ingin ada kesan hanya panas-panas tahi ayam. Yang lebih menyakitkan, jika ada yang menyebut bahwa itu hanya pencitraan,” lanjut Ustaz Zaitun. Dalam kesempatan ini, ketua Ikatan Ulama Asia Tenggara ini mencontohkan tradisi orang Jepang soal kebersihan. Sejak kanak-kanak, mereka sudah terbiasa membuang sampah pada tempat yang disediakan. Jika tidak menemukan tempat sampah, maka bungkus camilan atau sampah lain yang dia pegang tidak akan dilepaskan hingga menemukan tempat sampah. “Wahdah ingin menjadi pelopor kebersihan dan kerapihan,” kata wakil sekretaris jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu. [ilmu/fajaronline]

0 Comment "Lisa Dara Apik, Program Bersih Wahdah Islamiyah"

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca...!!!

Thank you for your comments