Berita Menyakitkan

Berita Menyakitkan
Sebuah rahasia yang seringkali luput pada benak kebanyakan manusia adalah bahwa, bila ia tertimpa musibah berupa adanya berita-berita dan gosip-gosip yang menyakitkan telinga, hati, dan raga, kebanyakan di antara kita tidak mengetahui hakikat dan kesudahan. Sebab, bila benar, boleh jadi berita menyakitkan itu adalah sebuah 'uqubah 'hukuman' atas maksiat yang pernah kita lakukan.
Adapun bila berita tersebut salah dan keliru, ketahuilah bahwa berita menyakitkan itu adalah kebaikan yang akan menghapuskan dosa-dosa kita dan akan mengangkat derajat kita di sisi Allah Tabaraka wa Ta'ala.
Ulama tabi'ut tabi'in, Abu Abdillah Ja'far bin Muhammad Ash-Shadiq Al-Hasyimiy (wafat pada 148 H) rahimahullah berkata,
إِذَا بَلَغَكَ عَنْ أَخِيْكَ مَا يَسُوؤُكَ، فَلاَ تَغتَمَّ، فَإِنَّهُ إِنْ كَانَ كَمَا يَقُوْلُ، كَانَتْ عُقوبَةً عُجِّلَتْ، وَإِنْ كَانَ عَلَى غَيْرِ مَا يَقُوْلُ، كَانَتْ حَسَنَةً لَمْ تَعْمَلْهَا.
"Bila sampai kepadamu dari saudaramu (berita) yang menyakitkan, janganlah engkau galau. Karena, jika (berita) itu adalah sebagaimana yang ia katakan, (berita yang menyakitkan) itu adalah hukuman yang disegerakan. Jika (berita) itu tidaklah sebagaimana yang ia ucapkan, hal itu adalah kebaikan (bagimu) yang belum pernah engkau kerjakan."
[Lihatlah Tahdzibul Kamal 5/93 karya Abul Hajjaj Al-Mizziy, cet. Mu`assasah Ar-Risalah, tahun 1400 H]
Berita buruk tidak selamanya buruk. Boleh jadi asalnya buruk, tetapi itu merupakan keburukan yang disegerakan agar kita kelak tidak mendapatkan keburukan dan hukuman yang lebih menyakitkan lagi!
Abdul Qodir, Lc.
Fb: Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah
Markaz Dakwah untuk Bimbingan dan Taklim

Komentar