Berikut ini salah satu kisah Abu Usamah ketika beliau diminta sharing tentang masa-masa kuliah di Univeristas Islam Madinah.Beliau belajar di Universitas Islam Madinah tidak lama setelah memeluk agama Islam. Sharing beliau termasuk unik karena beliau menceritakan beberapa kekeliruan yang beliau lakukan dan beberapa temannya sesame pemuda Amerika semasa kuliah di Universitas Islam Madinah. Beliau ceritakan hal itu dalam rangka memberikan pelajaran agar kekeliruannya tidak terulang oleh anak-anak muda Muslim Inggris terutama yang berkeinginan besar menjadi mahasiswa Universitas Islam Madinah. Berikut ini salah satu kekeliruan yang dikisahkannya:
Ada seorang dosen di Universitas Islam Madinah yang juga seorang Imam Masjid Nabawi. Namanya Syaikh Muhammad Ayyub, beliau berasal dari Burma. Beliau mengajar Tafsir surat an Nisa. Syaikh Muhammad Ayyub selalu terlambat masuk kelas sekitar 10 sampai 15 menit. Suatu hari ketika jam kuliah Syaikh Muhammad Ayyub, seperti biasanya beliau datang terlambat. Ketika Syaikh Muhammad Ayyub datang ke kelas, saya meminta izin untuk keluar untuk menelepon bibi saya di Amerika yangsedang sakit. Namun Syaikh Muhammad Ayyub tidak mengizinkan saya keluar.
Maka saya berkata dengan nada kesal kepadanya, "Kami menunggu Anda ketika terlambat. Sekarang saya meminta izin untuk keluar dan Anda tidak mengizinkan saya keluar? Tidak bisa! Saya harus menghubungi keluarga di Amerika!"
Setelah saya berkata demikian kepada Syaikh di hadapan mahasiswa-mahasiswa, saya bangkit dari tempat duduk dan langsung keluar. Saya ketika itu yakin telah melakukan suatu hal yang tepat dan benar.
Di Amerika, anak-anak sekolah bebas berbicara dengan guru dan terbiasa membantah. Bahkan diantara siswa-siswa Amerika ada yang melemparkan gurunya keluar jendela sekolah! Sedangkan teman-teman saya yang berasal dari Afghanistan, Pakistan, dan Afrika mereka adalah orang-orang yang sangat menghormati guru bahkan, jika boleh saya katakan, mereka tetap menghormati kesalahan guru mereka! Dan saya tidak memiliki perilaku seperti itu. Namun apa yang saya lakukan ternyata tidak dapat diterima oleh teman-teman sekelas. Ketika saya kembali ke kelas semua teman-teman kesal dan marah terhadap saya padahal saya memiliki hubungan baik dengan teman-teman dan saya termasuk orang yang banyak bergaul. Namun tidak ada satupun dari mereka yang memberikan udzur atas sikap saya terhadap Syaikh Muhammad Ayyub hafizhahullah.
Kemudian suatu hari ada dermawan yang ingin bershodaqoh 2000 real kepada mahasiswa asal Amerika yang telah menikah. Salah satu syaratnya adalah menunjukkan tazkiyah (referensi) dari seorang Syaikh di Universitas dan kebetulan waktu itu yang bertanggung jawab (wakiil) di fakultas kami adalah Syaikh Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin al Abbad. Beliau adalah anak seorang ulama besar bernama Syaikh Abdul Muhsin al Abbad hafizhahullah. Saya belajar Kitabul Iman dari Syaikh Abdurrozzaq dan hubungan saya dengan beliau sangatlah dekat. Saya mendatangi Syaikh Abdurrozzaq dan menceritakan maksud kedatangan saya yaitu meminta tazkiyah dalam rangka mendapatkan dana sebesar 2000 real.
Ketika saya meminta referensi dari Syaikh Abdurrozzaq, beliau hafizhahullah mengatakan, "Telah sampai berita kepada saya tentang sikap burukmu terhadap Syaikh Muhammad Ayyub. Saya tidak akan memberi referensi namun mintalah dari Syaikh Muhammad Ayyub dan mintalah maaf kepadanya!"
Maka saya berkata kepada Syaikh Abdurrozzaq, "Namun wahai Syaikh, tidakkah anda tahu kejadian yang sebenarnya. Syaikh sering datang terlambat kemudian tidak mengizinkan saya keluar untuk menghubungi bibi di Amerika yang sedang sakit?
Syaikh menjawab, "Baik, tapi tidak tahukah engkau bahwa Syaikh Muhammad Ayyub adalah IMAM MASJID NABAWI??? Bagimanapun juga engkau harus menghormati beliau" ................ (di bagian ini Abu Usamah berbicara terbata-bata menahan isak tangisnya menyesali perbuatannya waktu itu. Kemudian pembicaraan terhenti beberapa saat ~admin)
Syaikh Abdurrozzaq kemudian berkata, "Saya tidak akan memberi engkau referensi, namun mintalah dari Syaikh Muhammad Ayyub dan minta maaflah kepada beliau!"
Maka sayapun mendatangi Syaikh Muhammad Ayyub untuk meminta maaf dan menceritakan masalah saya di Amerika yakni bibi saya sakit.
Kemudian Syaikh Muhammad Ayyub mengatakan, "ENGKAU TELAH SALAH DAN SAYA JUGA TELAH SALAH. Saya salah karena datang terlambat ke kelas. Dan engkau salah karena memberikan contoh sikap buruk di depan teman-temanmu. Disamping itu cara engkau menegur saya pun salah."
Kemudian Syaikh Muhammad Ayyub mengeluarkan uang dari sakunya sebesar 2000 real dan diberikan kepada saya disamping tazkiyah dari beliau. Maka saya mendapatkan 2000 real dari Syaikh Muhammad Ayyub dan 2000 real dari donatur.
Kesimpulannya.....(di bagian ini kembali Abu Usamah terbata-bata dan pembicaraan kembali terhenti beberapa saat..~admin)... orang alim di Madinah sangat menyayangi Muslim dari US (Amerika) atau UK (Inggris) Mereka sangat memaklumi keadaan kami yang baru masuk Islam...
Pelajaran:
1. Pentingnya adab yang baik dalam bermuamalah dengan manusia apalagi dengan orang berilmu.
2. Kesalahan orang bukanlah dijadikan legitimasi untuk dijatuhkan kehormatannya di hadapan banyak orang. Syaikh Muhammad Ayyub hafizhahullah mengingkari CARA MENEGUR Abu Usamah dan beliau hafizhahullah bukan mengingkari isi tegurannya karena isi teguran Abu Usamah memang benar. Dalam hal ini seorang Imam besar kaum Muslimin Imam asy-Syafi'i bersyair untuk menasehati orang yang ingin memberi nasehat:
تَعَمَّدْنِي بِنُصْحِكَ فِي انْفِرَادِي وَجَنِّبْنِي النَّصِيْحَةَ فِي الْجَمَاعَة
فَإِنَّ النُّصْحَ بَيْنَ النَّاسِ نَـوْعٌ مِنَ التَّوْبِيْخِ لَا أَرْضَى اسْتِمَاعَه
وَإِنْ خَالَفْتَنِي وَعَصَيْتَ قَوْلِي فَلَا تَجْزَعَ إِذا لَمْ تُعْطَ طَاعَـة
Hendaklah engkau sengaja mendatangiku untuk menasehatiku ketika aku sendirian
Hindarilah memberikan nasehat kepadaku di tengah khalayak ramai
Karena sesungguhnya memberikan nasehat di tengah khalayak ramai
Sama saja dengan memburuk-burukkan dan aku tidak ridho mendengarnya
Jika engkau menyelisihiku dan tidak mengikuti ucapanku ini
Maka jangan engkau kesal apabila nasehatmu tidak saya ikuti
3. Pentingnya nasehat dan memahami etika dalam memberikan dan menerima nasehat. Jika nasehat itu benar maka selayaknya diterima dan jangan gengsi untuk mengakui kesalahan. Semoga Allah melindungi Syaikh Muhammad Ayyub dan Abu Usamah. Semoga Allah membaguskan perangai kita sebagaimana Dia Al Khaliq telah membaguskan penciptaan kita. Amin.
http://www.youtube.com/watch?v=g7eg1swrbGo
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca...!!!