Nasihat Awal Tahun 1436 H oleh Ustadz Ihsan Zainuddin

Berikut adalah kisah, kisah yang bisa diambil beberapa pelajaran, untuk ummat muslim khususnya para pemuda yang sering mengikuti training atau pelatihan manajemen waktu. Muslim sepatutnya tidak perlu lagi mengikuti pelatihan itu, karena muslim punya Al Quran dan Hadist. cukup itu.
1. Umar Bin Abdul Azis Sang Penuda  Punya Obsesi Tinggi
 Umar Bin Abdul Azis bertanya kepada dirinya, saya ini punya obsesi yang mengebu gebu. Beliau selalu punya keinginan yang ingin di cita-citakan. Waktu ingin menikah dia mencari yang terbaik. Waktu itu ia menikahi Fatimah Bin Qbd.Malik. Mahramnya saja 5 orang khalifah. Jika keturunan di atasnya lagi karaeng. Dari segi keilmuan, Fatimah adalah seorang penghapal. Allahpun memenuhi apa yg diinginkan. Kemudian dia melihat posisi paling hebat, posisi gubernurpun dia raih karena dia perpikir posisi itulah yang paling hebat kala itu, setelah meraihnya diapun bercita-cita menjadi khalifah, akhirnya diapun terpilih sebagai khalifah. Sampai ia termasuk khlafaur rasyidin khlaifah ke 5.
Dizamannya, dia susah mencari orang yg diberi zakat, akhirnya dia membawa biji-bijian untuk dibawa makanan untuk burung-burung. Keluarbiasaannya saat menjadi khalifah, dia tetap menjadi sosok hamba yg sederhana. Beliau pernah mengatakan setiap saya mengijakkan tangga kaki menuju syurga maka saya makin rindu untuk menginjakkan kaki kai tangga berikutnya. Sehingga dia berpikir tidak ada lagi paling hebat kecuali menginjakkan kakinya di syurga Allah. Mengangkat kita ke syurga adalah cita tertinggi. Setelah di dunia ini adalah semua ditutup. Jika diberi unur 40 tahun,maka hanya itu kesempatan kita untuk beramal, menyiapkan amal. Maka itulah sebabnya seorang muslim selalu memanfaatkan waktunya. Jika sudah menyianyikan setahun maka tidak lagi menyianyiakan 1 tahun kedepannya. Seorang muslim tidak perlu ikut pelatihan manajemen waktu, training cukup membaca Al Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah. Panduan kita adalah Al Quran dan sunnh, orang terdahulu tdk perlu mengikuti pelatihan itu karena mengikuti Al Quran, itu satu pedomannya
Kenapa bisa begitu?Mungkin sifat malas. Salah satu sifat paling berbahaya adalah sifat pemalas. 
4 perlindungan yang Rasulullah ajarkan antara lain adalah :
1. Al Ham Kegalauan. Galau itu berkaitan dengan masa depan. Bagaimana saya nanti, sampai sekarang belum menikah, dan boleh jadi masalah 
2. Kesediuan dengan masa lalu. 
Jika sudah taubat,maka lupakan masa lalu. Jangan dihantui masa lalu. 3. Kelemahan dalam bentuk apapun. 
4. Kemalasan (Al Kasr). Muslim pantang menjadi seorang pemalas. Nwlabi, para sahabat, ulama , tidak seorangpun yg disifati sebagai seorang pemalas.
Ibnu Masud , munajat menunjukkan mentalitas. Kenapa saya senang hidup, bukan untuk menikmati urusan dunia, bukan bisnis. Tapi saya hidup di dunia ini untuk melewati malam yg panjang, dan ke dua untuk bisa menikmati rasa haus saat berpuasa, kemudian untuk menikmati duduknya berdesak desakan di majelisnya. Ini bukan ciri orang orang pemalas.
Ayat pertama adalah perintah membaca,namun kata ulama ummat ini malas membaca.
Kisah Ato bin abi raba, tabiin yg hidup dimakkah, seorng budqk. Kqrena tuannya melihqtnya keserriusan menutut ilmu. Tuannya memeredekqnnya. Kemudian menjadi ulama tabiin yg diperhitunggkan di zamannya. Seorang imam di zamn tabiin. Rahasiqnya, tempqt tidurnya adalah masjid selama 20 tHun lamanya. Masjid dizaman itu adalah universiyas. Kalau ketemu ulama besar, professor datanglah ke masjid. Tinggal dimasjid selama 20 tahun menimba ilmu. Dengan kelebihan ilmunya itu beliau punya 6 cacat fisik. Dia bukan pemalas.
Sufia at tsauri, jumlah syikhnya 600 orang. Bangaimana mengatur waktu,bisa dibayangkan.
Abdullah ibnu Mubaraak punya guru 4000 syaikh. Dikenal juga sebagai amirul mukminin. Bagaimana mengatur waktu, pernah dia duduk bersama temannya sambil duduk dan murajaah haditsnya. Sambil jalan keluar masjid, dan tidak terasa adzan subuh berkumandang. Dengan segala keseriusannya menuntut ilmu dia juga seorang mujahid. Dekanal dengan mujahid yang tidak mau ketahuan, selalu menutup wajahnya, ketika pasuka kamum muslimin bertemu dengan kaumkuffar, 1 lawan 1 dulu. Trrnyata pasukan muslim kalah, sehinggga musuh bertanya maju lai. Siapa lati mau maju. Sehingga dari pasukan muslim maju dari belakang, sampai 3 orng kaum kuffar dikalahkan. Waktu kebelakang tidak sengaja tersingkap penutumukanya dan terlihat temannya, dan memberitahun ketemannya jgn beritahu sampai dia meninggal. Dia juga pedagang yg sukses.  Tiap setahun dia menghajikan 1 orang kampungnya dan bekalnya. Kumpulkan semua yang dibawa dan dibekali oleh Imam Ibnu Mubarak. Seorang ibnu mubarak sampai kedudukan tersebut karena beliau pandai mengatur wakrunya, maka ia memqksimalkan semua. Dan kedua dia bukan orang pemalas. Menghargai setiap detik shingga bisa memperoleh kebaikannya. Kita Duduk dimajelis ilmu seperti pendekar tangan ksong, tidak membawa apa2, Ilmu itu ibarat barang buruan. Dan cerita ini bukan dongeng, sama seperti kita. Bedanya kita dengan mrreka karena dia bisa memaksimalkan potensi yg ada. Rahasianya Jangan Malas.
Kisah Ulama Hadits dari Irak Ali bin Hasyim. Ali bin hasyim waktu kecil. Ayahnya menyuruh untuk menuntut ilmu, ayahnya bilang ini uang 100000 dinar, sekrang setara dgn ratusan jt rupiah. Saya tidak mau lihat mukamu sampai kamu di depanku sampai kamu membawa 100.000 hadits. Dia berhasil mewujudkan dan dia disegani di Irak.
Kita semua punya peluang yang sama, mata dua, wolume otak juga sama, punya daging, bedanya kita dgn dia mereka bisamampu mengatur waktu, mampu melewati masa psikologis, malas, siapa yang lebih sibuk dengan Rasulullah, siapa lebih sibuk dengan Ibn Mubarak. Ibnu Hajar, menulis buku berjilid jilid meskipun dia seorang hakim. Diantaranya Bulughul Maram dan lain lain.
1 tahun kedepwn momentum memperbaiki catatan kita, berusaha memaksimalkan mungkin waktu yang ada. Waktu yang produktif maupun tidak produktif, setidaknya berdzikir. Karena itu adalah sesuatu yang memiliki manfaat, besar dihadapan Allah . seperti saat macet, mengomel, daripada mengomel lebih baik bertasbih.

Komentar