meninggalkan tahun di atas kertas


................................................................oleh = ny-ny,nurul Faizah
Tak mudah untuk merencanakan suatu awal yang menjadikan kita sosok yang lebih baik. Diperlukan keyakinan, tekad, dan motivasi yang kuat di dalamnya. Kadang kita merasa terjatuh sangat jauh, kadang bangkit, terjatuh lagi, dan pada akhirnya bangkit kembali. Perjuangan untuk bangkit inilah yang menjadi nilai seseorang untuk menampilkan eksistensinya.
Biasanya kita selalu ‘aneh’ pada diri ini, kenapa kita selalu berusaha keras untuk memiliki nilai sebagai manusia.
Tahun 2009 kini telah berlalu meninggalkan kita. Sungguh amat tak terasa. Dahulunya, di awal Januari, kita merencanakan resolusi apa yang akan kita lakukan di sepanjang tahun ini. Seperti menanam biji, memelihara, dan menuai hasilnya. Setiap tahun kita melakukan ini. Tak banyak dari kita yang memiliki semangat kuat untuk menggapai cita, asa, dan impian. Untuk mencapai semuanya, kita memerlukan sebuah proses, konsisten dalam melakukan dan akhirnya hasilnya pun di depan mata. Namun, untuk mencapai cita, ada yang bisa tercapai dalam setahun atau bahkan bertahun-tahun baru kita dapatkan.
Mungkin kita bisa merenungi siapa kita setahun yang lalu dan siapa kita sekarang, bagaimana kita dan sudah sejauh mana kita melangkah. Menciptakan dan merangkai mutiara-mutiara indah hingga bisa berkilauan di mata orang. Sudahkah kita bermanfaat untuk orang lain ? Inilah yang seharusnya sekarang kita jawab. Apakah di setiap pekerjaan yang kita lakukan bernilai ibadah, semata-mata hanya karena Allah (Tentunya niat mulia ini yang sudah tertanam di hati kita) atau hanya karena ingin ‘dibilang’, dipuji oleh banyak orang. Pujian hanya merupakan reaksi atas aksi yang dilakukan, bukan tujuan. Kita perlu menilik lebih jauh esensi dari hasil aksi yang kita lakukan.
Menapaki realita hidup, menjadikan kita semakin jeli untuk berpikir, membuat kita untuk selalu kreatif dalam menuangkan ide-ide cemerlang. Bukankah esensi dari hidup adalah berhasil. Namun, defenisi dari berhasil untuk setiap orang pun tak sama, visi pun begitu. Ada yang bilang berhasil bila telah mencapai semua keinginan dunia saja, ada yang bilang berhasil bila telah konsisten menuju jalan-jalan akhirat, atau bahkan ada yang bilang berhasil jika dua-duanya sejalan, menjalani misi di dunia dan akhirat. Berhasil berarti menang. Menang karena sudah melawan ranah keegoisan di hati, menang karena mampu memadamkan api hedonisme, menang karena sayatan pilu telah dibalut dengan keceriaan jiwa, menang karena keletihan ruang-ruang gerak telah mampu terbebaskan dengan regangan keikhlasan.
Kemenangan tidak mudah untuk didapatkan. Kemenangan didapatkan karena kita bangkit lebih banyak pada saat kita berkali-kali jatuh. Bukankah Confusius pernah menyatakan bahwa “Kemenangan kita bukanlah karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita bangkit setiap kali kita jatuh”. Pernyataan yang membuat jiwa ini bangkit untuk menjadi seorang pemenang.
Keberhasilan dari seorang pemenang tidaklah terlepas dari usaha, keyakinan, dan doa. Tiga point penting yang bisa menjadi pegangan untuk kita dan pastinya pegangan oleh orang-orang yang telah menapaki puncak keberhasilannya.
Berhasil di tahun 2010 adalah ‘peer’ yang selanjutnya menjadi arah bagi kita untuk introspeksi diri. Mereview hal-hal yang jelek untuk kita kubur lebih dalam hingga sisanya menjadi pelajaran ke depan serta yang baik yang perlu dipelihara, diasah hingga menjadi kumpulan bintang yang akan terus bersinar.
Menginjak tahun baru artinya menginjak jalan-jalan yang lurus, berkelok, bahkan berkerikil. Arah dan jalan terlampau tidak sedikit untuk dilalui dan dipilih. Tinggal diri kita yang selektif untuk memilih jalan yang baik (Tentunya baik di mata masyarakat & baik di mata Allah). Kedewasaan dalam menghadapi aral kehidupan menjadikan kita lebih siap untuk menjajaki kemelut yang hadir silih berganti. Tidak hanya kedewasaan, nilai positif diri juga utama, berpikir positif ke arah kemajuan. Dalam buku setengah isi setengah kosong mengungkapkan “ Jadilah tuli untuk hal-hal yang negatif. Bukalah telinga untuk orang lain & untuk introspeksi diri. Tetaplah baik kepada semua orang meskipun mereka tidak baik terhadap kita “. Ajakan dan masukan yang begitu berarti. Seyogianya kita bisa merenungi dan menambahkannya lagi sebagai suatu prinsip hidup.
Tahun 2010 merupakan babak baru mendewasakan diri. Sebuah babak dengan fenomena lain yang mungkin tidak hadir pada tahun-tahun kemarin. Tahun 2010 menjadikan kita lebih optimis untuk menyempurnakan diri, merekatkan kembali serpihan yang telah berserakan, merapikan dan memperindahnya hingga menjadi bagian-bagian yang berharga.
Have a great days in 2010, change your life better……

cat. penulis = Tembok Ners!!!! yang pernah jadi saudaraku, mengaharapkanku menjadi sahabat, dan tanpa sadar sekarang menjadi musuh baginya karena berani mencintainya!!!!!
tapi tidak bisa memberikannya yang terbaik!!!!

0 Comment "meninggalkan tahun di atas kertas"

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca...!!!

Thank you for your comments